Monday, May 4, 2015

Landasan dan sumber filsafat pendidikan Islam



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul landasan dan sumber filsafat pendidikan islam. Shalawat dan salam kita aturkan buat junjungan nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan safa’atnya di hari kemudian nanti.Amin.
Mata kuliah filsafat pendidikan islam merupakan mata kuliah wajib, karena mempelajarinya sangat penting. Dalam makalah kami yang singkat ini, kami sedikit membahas tentang landasan dan sumber filsafat pendidikan islam yang menyangkut Alqur’an dan Hadis.
Semoga makalah kami ini dapat bermanfaat kami pembaca semuanya, khususnya kami sebagai pemakalah. Apabila terdapat kekurangan dalam penulisan kami ini kami mohon maaf dan apabila terdapat  kesalahan kami minta kepada  pembaca untuk memberikan masukannya.
Sungai Penuh, Maret 2015


Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.     Latar belakang Masalah
Filsafat pendidikan islam adalah pengetahuan tentang sistem berfikir kritis, sistematis, logis dan radikal tentang metode, pendekatan, pola dan berbagai model pendidikan yang islami yang di terapkan secara formal dan non formal.
Filsafat pendidikan islam mengakaji hakikat dan seluk beluk pendidikan yang besumber dari Alqur’an dan hadis. Merumuskan berbagai pendekatan proses pembelajaran, merumuskan strategi pembelajaran, kurikulum dan sistem evaluasi pendidikan dengan landasan yang di gali dari ajaran islam serta mengkaji maksud dan tujuan pendidikan islam.
Secara umum, landasan dan sumber filsafat pendidikan islam itu ada dua yaitu Al Qur’an dan hadis atau sunah Nabi. Sedangkan menurut Ahmad Tafsir mengatakan bahwa landasan dan sumber filsafat pendidikan islam ada empat yaitu
*      Al Qur’an
*      Hadis atau Sunah
*      Ijtihad
*      Akal
2.      Rumusan Masalah
o   Apa saja landasan dan sumber filsafat pendidikan islam.
o   Kenapa Alqur’an dijadikan sebagai sumber utama filsafat pendidikan islam



BAB II
PEMBAHASAN
Landasan dan sumber filsafat pendidikan Islam
Secara luas pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang.Pendidikan adalah pengalaman belajar.Oleh karena itu pendidikan dapat pula di definisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya.Dalam pengertian yang maha luas pendidikan berlangsung tidak dalam batasan tertentu, tetapi berlansung sepanjang hidup.Sejak lahir (bahkan sejak hidup dalam kandungan) hingga mati.Dengan demikian tidak ada batas waktu berlangsungnya pendidikan.
Filsafat pendidikan islam adalah pengetahuan tentang sistem berfikir kritis, sistematis dan logis juga radikal tentang metode, pendekatan, pola dan berbagai model pendidikan yang islami yang diterapkan secara formal dan nonformal baik disekolah, keluarga, maupun dilingkungan masyarakat.
Landasan Pendidikan Islam sangat memperhatikan penataan individual dan sosial yang membawa penganutnya pada pengaplikasian Islam dan ajaran-ajarannya kedalam tingkah laku sehari-hari. Karena itu, keberadaan sumber dan landasan pendidikan Islam harus sama dengan sumber Islam itu sendiri.[1] Yaitu Alquran yang merupakan sumber utama filsafat pendidikan islam.

Pandangan hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan Islam ialah pandangan hidup muslim yang merupakan nilai-nilai luhur yang bersifat universal yakni Al Qur’an dan As Sunnah yang shahih juga pendapat para sahabat dan ulama sebagai tambahan.

 Hal ini senada dengan pendapat Ahmad D. Marimba yang menjelaskan bahwa yang menjadi landasan atau dasar  filsafatpendidikan islam  diibaratkan sebagai sebuah bangunan sehingga isi Al-Qur’an dan Al Hadits menjadi pondamen, karena menjadi sumber kekuatan dan keteguhan tetap berdirinya pendidikan.
Secara umum landasan dan sumber filsafat pendidikan islam itu adalah ajaran agama islam itu sendiri yang bersumber pada:
*      Al Qur’an
Kedudukan Al Qur’an sebagai sumber dan landasan  filsafat pendidikan islam sangat penting, karena di dalam Al qur’an terdapat ajaran yang berisi prinsip-prinsip yang berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu. Al qur’an adalah petunjuknya yang yang bila dipelajari akan membentu menemukan nilai nilai yang dapat di jadikan pedoman berbagai problem hidup. Apabila dihayati dan di amalkan maka akan menjadikan pikiran, rasa, dan karsa mengarah pada realitas keimanan yang dibutuhkkan untuk menstabilkan dan menentramkan hidup pribadi dan masyarakat.
Pada hakikatnya Al quran itu merupakan perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia terutama bidang kerohanian.Alquran pada awalnya merupakan kitab pendidikan kemasyarakatan, akhlak (moral) dan spiritual kerohanian.
Merupakan suatu keharusan, bahwasetiap usaha, tindakan dan kegiatan yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai dasar sebagai tempat berpijak yang kuat, begitu juga dengan pendidikan islam, sebagai usaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian baik harus mempunyai dasar sistemik yang baik dan benar-benar tepat sesuai asas-asas islam. Dalam aktivitas pendidikan islam yang baik dalam penyusunan konsep teoritis maupun dalam pelaksanaan operasionalnya harus memiliki dasar kokoh berdasarkan ajaran ajaran islam. Hal ini dimaksudkan agar yang terlingkup dalam pendidikan islam mempunyai keteguhan keyakinan yang tegas hingga prakteknya tidak kehilangan arah dan mudah menanamnya.
Filsafat pendidikan islam sebagai media mempengaruhi orang lain,arah yang lebih baik agar dapat hidup lebih baik sesuai dengan ajaran islam dan manaati semua yang diperintahkan dan menjauhi semua yang di larangnya dengan kesadaran insane yang tertanam kuat dengan aspek keilmuan sehingga hasilnya bukan sekedar taat buta tetapi penghambaan yang berdasarkan pada keilmuan. Semua yang dilakukan dalam lingkup peraturan Allah sehingga dasar dari filsafat pendidikan itu sendiri tidak tiada lain ialah sumber ajaran islam yaitu Alquran. Disamping itu Alquran juga merupakan pokok sumber pendidikan islam .sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An Nahl ayat 64:
!$tBur$uZø9tRr&y7øn=tã|=»tGÅ3ø9$#žwÎ)tûÎiüt7çFÏ9ÞOçlm;Ï%©!$#(#qàÿn=tG÷z$#ÏmŠÏù YèdurZpuH÷quur5Qöqs)Ïj9šcqãZÏB÷sãƒÇÏÍÈ
Artinya : Dan kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.(Qs An Nahl: 64)
Sebagai mana Alquran berisikan petunjuk-petunjuk untuk kemashalatan manusia dalam segala aspeknya yang membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Di karenakan landasan utama dan holistic ajaran islam yaitu Alquran, maka dalam mengembangkan sayap pendidikan islam harus bisa menerjemahkan Alquran tersebut secara cerdas ke dalam bahasa manusia. Agar Alquran bisa lebih kontekstual dengan keadaan zaman karena Alquran memuat ajaran yang lengkap dalam berbagai aspek. Sebagaimana para mufassir mengemukakan bahwa Alquran merupakan sumber ajaran dan filsafat islam yang tak lekang oleh waktu. Bahwa dengan kata lain ajaran-ajaran yang terdapat di dalamnya sudah di pastikan memuat ajaran yang universal dan perlu di terjemahkan secara subtantif. Sehingga pendidikan islamseharusnya ketika mengalami kemunduran dan pudarnya sinergitas dalam dataran praktis harus dikembalikan kepada dasar pendidikan islam yaitu asas-asas islam sebagaimana yang digariskan Alquran. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh H.M. Arifin mengenai Alquran bahwa ia mengandung dan membawa nilai-nilai yang membudayakan manusia.Alquran mampu menciptakan individu yang beriman dan senantiasa mengesakan Allah SWT.Serta mengimani hari akhir.Al qu’ran mengawali pendidikannya dari hal yang bersifat kongkrit seperti angin, hujan, tumbuh tumbuhan.Dan hal yang abstrak seperti keberadaan, kekuasaan dan kebesaran dan berbagai sifat kemulyaan Allah SWT. Hal ini menjadi objek kajian dalam filsafat islam.
*      As Sunah
Setelah Al-Qur’an, pendidikan Islam menjadikan As Sunnah sebagai dasar dan sumber filsafat pendidikan islam setelah Al quran. Secara harfiah sunnah berarti jalan, metode dan program. Secara istilah sunnah adalah perkara yang dijelaskan melalui sanad yang shahih baik itu berupa perkataan, perbuatan atau sifat Nabi Muhammad SAW.[2]Sebagaimana Al-Qur’an, sunah berisi petunjuk-petunjuk untuk kemaslahatan manusia dalam segala aspeknya yang membina manusia menjadi muslim yang bertaqwa. Dalam dunia pendidikan sunah memiliki dua faedah yang sangat besar, yaitu :
1.      Menjelaskan sistem pendidikan islam yang terdapat dalam Al- Qur’an atau menerangkan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya.
2.       Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah SAW bersama anak-anaknya dan penanaman keimanan kedalam jiwa yang dilakukannya[3]
Sunah Nabi dalam mendidik umatnya mempunyai dua metode yaitu
A.    Bersifat positif, dalam arti membuat seseorang menjadi mulia dengan ilmu dan akhlak yang dimilikinya.
B.     Sifat penjagaan, dalam arti menghindarkan seseorang dari segala keburukan dan menjaga persatuan dari perpecahan.
Hadis dalam posisinya menjadi sumber filsafat dan sekaligus menjadi sumber pendidikan islam ke dua setelah Alquran.
  Hadis atau sunah menjadi Sumber pendidikan islam yang dimaksudkan di sini adalah semua acuan atau rujukan yang mengandung ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang akan ditransinternalisasikan dalam pendidikan islam. Kajian tentang pendidikan Islam tak lepas dari landasan yang terkait dengan sumber ajaran Islam yang pertama , yaitu Al-Qur’an, Bagi setiap umat yang memeluk Islam sebagai agamanya dianugerahkan oleh Allah sebuah kitab suci Al-Qur’an yang komprehensif menjelaskan pokok-pokok ajaran yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia.Dan hadis menjelaskan secara rinci tentang kandungan Alquran yang masih umum.
 Hadis lebih mempunyai kecenderungan aplikatif karena unsur dalam hadis selain merupakan  bagian dari wahyu juga bentuk responsibilitas terhadap persoalan yang muncul karena hadis merupakan interprestasi dan rangkuman dari sosok agung dalam islam yaitu Rasulullah SAW. Sehingga konsep pendidikan islam banyak menekankan tentang akhlak dan pendidikan.
Seiring dengan kemajuan zaman dan perbedaan budaya, maka tuntutan dan persoalan umat menjadi rumit dan berkembang. Maka disinilah peran Alqur’an dan hadist sebagai sumber rujukan untuk menyelesaikan berbagai persoalan karena Alqur’an dan hadis merupakan  sumber hukum yang tidak berbatas waktu.
 Ini yang menuntut kecerdasan dan pemahaman untuk lebih memahami pesan dan hukum dari kedua sumber ajaran islam tersebut. Sehingga pendidikan islam tetap mengacu pada kedua sumber tersebut.
 Selain tetap mengacu pada landasan dan sumber utama filsafat pendidikan islam diatas, Ahmad Tafsir menambahkan akal dan ijtihad sebagai dasar filsafat pendidikan islam. Menurutnya ada empat sumber dan landasan filsafat pendidikan islam diantaranya:
1.      Al Qur’an
Filsuf Al-Kindi berpendapat bahwa untuk memahami Alqur’an dengan benar, isinya harus di tafsirkan secara rasionalbahkan filosofis. Al-Kindi berpendapat bahwa Al qur’an mengandung ayat-ayat yang mengajak manusia untuk merenungkan peristiwa-peristiwa alam dan menyingkapkan makna yang lebih dalam. Ajakan ini merupakan seruan untuk berfilsafat.Pendapat Ibn Rusyd menyatakan bahwa tujuan dasar filsafat adalah memperolehh pengetahuan yang benar dan berbuat benar.[4]
Dalam hal ini, filsafat sesuai dengan agama sebab tujuan agama tidak lain adalah menjamin pengetahuan yang benar bagi kehidupan yang praktis.ajakan Al Quran untuk berfilsafat, seperti yang diungkapkan oleh kedua filsuf diatas, jika ditelusuri di dalam ayat ayat Al Qur’an diantaranya surat Albaqarah ayat 164
¨bÎ)ÎûÈ,ù=yzÏNºuq»yJ¡¡9$#ÇÚöF{$#urÉ#»n=ÏG÷z$#urÈ@øŠ©9$#Í$yg¨Y9$#urÅ7ù=àÿø9$#urÓÉL©9$#̍øgrBÎû̍óst7ø9$#$yJÎ/ßìxÿZtƒ}¨$¨Z9$#!$tBurtAtRr&ª!$#z`ÏBÏä!$yJ¡¡9$#`ÏB&ä!$¨B$uŠômr'sùÏmÎ/uÚöF{$#y÷èt/$pkÌEöqtB£]t/ur$pkŽÏù`ÏBÈe@à27p­/!#yŠÉ#ƒÎŽóÇs?urËx»tƒÌh9$#É>$ys¡¡9$#ur̍¤|¡ßJø9$#tû÷üt/Ïä!$yJ¡¡9$#ÇÚöF{$#ur;M»tƒUy5Qöqs)Ïj9tbqè=É)÷ètƒÇÊÏÍÈ
''Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan’’.(Qs Al Baqarah : 164)
2.      Hadis
3.      Ijtihad
Ijtihad yang dimaksud disini adalah penerjemahan dan pemahaman terhadap kedua sumber tersebut yaitu Al qur’an dan Hadis. Ijtihad di gunakan karena karena banyaknya permasalahan yang berkembang sekarang ini dalam bidang pendidikan. Sehingga ijtihad menjadi sumber filsafat pendidikan islam setelah Alqur’an dan Hadis dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena di perlukan pemikiran pemikiran baru yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga di perlukan terobosan ilmiyah sebagai penunjang dalam pengembangan pendidikan islam secara sistematis.
Pengembangan sistim pendidikan yang sistematismerupakan harapan mandasar untuk memperbaiki sistem pendidikan islam saat ini. Jadi, dengan pengembangan sistem pendidikan yang mengadobsi hal hal baru yang baik, merupakan keharusan tapi dengan catatan sesuai dengan konsep dasar landasan pendidikan islam yaitu Alqur’an dan Hadis karena dengan membuka diri kepada sesuatu yang baik sejalan dengan dialektika pedidikan. Karena pendidikan tidak hanya mengajarkan sejumlah pengetahuan, namun justru mengajarkan bagaimana suatu pengetahuan itu disusun dan ditemukan.
4.      Akal
Ahmad tafsir menambahkan akal sebagai landasan dan sumber filsafat pendidikan islam[5]. Firman Allah SWT
uqèdurÏ%©!$#Ÿ@yèy_ãNä3s9tPqàfZ9$#(#rßtGöktJÏ9$pkÍ5ÎûÏM»yJè=àßÎhŽy9ø9$#̍óst7ø9$#ur3ôs%$uZù=¢ÁsùÏM»tƒFy$#5Qöqs)Ï9šcqßJn=ôètƒÇÒÐÈ
97.  Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang Mengetahui.(Qs. Al An’am:97)
Uraian Alquran diatas menjelaskan bahwa dalam ajaran islam, akal menduduki kedudukan sangat penting setelah Alquran, hadis dan ijtima’. Karena akal banyak di pakai bukan hanya dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan saja tetapi juga dalam perkembangan ajaran ajaran keagamaan islam itu sendiri.
Namun demikian dalam islam, pemakaian akal memang tidak diberi kebebasan mutlak sehingga pemikir islam dapat melanggar garis garis yang telah di tetapkan oleh Alqur’an serta Hadis. Perlu di tegaskan disini, bahwa pemakaian akal yang baik diperintahkan Alquran karena untuk mendorong manusia untuk meneliti alam sekitarnya dan mengembangkan ilmu pengetahuan.Penggunaan akal yang tepat guna dalam rangka memahami hakikat wujud atas sesuatu itulah sesungguhnya dunia filsafat.
Dalam dunia filsafat, akal digunakan untuk sebagai bentuk pemikiran sedalam dalamnya tentang ilmu pengetahuan.














BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.      Secara umum, landasan filsafat pendidikan islam itu ada dua yaitu Alqur’an dan Hadis. Alquran merupakan landasan yang utama karena merupakan pondasi dan arah sumber filsafat pendidikan islam. Di dalam Alquran mengkaji tentang betapa pentingnya berfilsafat atau memikirkan tentang ciptaan Allah SWT.
2.      Hadis merupakan landasan kedua setelah Alquran. Karena hadis mampu menafsirrkan dan menjelaskan ayat ayat Alquran yang masih bersifat umum.
3.      Menurut pendapat Ahmad Tafsir bahwa landasan dan usmber filsafat pendidikan islam itu ada empat yaitu
ü  Al Qur’an
ü  Hadis
ü  Ijtima’
ü  Akal







DAFTAR PUSTAKA

Ahmad D Marimba, pengantar filsafat pendidikan. Bandung : Al  Ma’arif. 1989.

Abdurrahman An Nahlawi. Prinsip-prinsip dan metode-metode pendidikan islam. Bandung : Diponegoro. 1992

Abdurrahman An Nahlawi. Pendidikan islam di rumah, sekolah dan masyarakat. Jakarta : Gema Insani Press. 1995

Dedi Supriyadi. Filsafat Islam (konsep,filsuf dan ajarannya).Bandung : CV PUSTAKA SETIA. 2009.




[1]Abdurrahman an nahlawi.1995.pendidikan islam di rumah, sekolah, masyarakat.(Jakarta: gema insane press. Hal 28
[2] Abdurrahman an nahlawi. Ibid hal 31
[3]Abdurrahman an nahlawi.1992. prinsip prinsip dan metode pendidikan islam.(bandung:diponegoro) hal 47
[4] Supriyadi,dedi.2009. filsafat islam (konsep, filsuf, dan ajarannya).Bandung:CV PUSTAKA SETIA. Hal 36
[5] Ibid. hal 43

No comments:

Post a Comment