Monday, May 4, 2015

FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN




FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG
PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIDKAN ISLAM





DOSEN PEMBIMBING :
BUSTIAN, M.A

DISUSUN OLEH:
ANGGA HARDIANTO (07.224.12)
OKTARIANI SAPUTRI (07.223.12)

PRODI: Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KERINCI
TAHUN AJARAN2014-2015



FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG
PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN

A.    FILOSIFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PENGERTIAN PENDIDIKAN
1.      Pengertian Pendidikan
Ada banyak definisi pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli. Sebagai tolok ukur dari defenisi-defenisi itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan penjelasan yang cukup memadai tentang makna pendidkan, yaitu:
Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.[1]
Ada satu hal penting yang bisa ditarik dari definisi diatas yang tercakup dalam proses pendidikan yaitu pendewasaan diri melalui pengajaran dan latihan.
Rechey menjelaskan bahwa istilah pendidikan berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama untuk memperkenalkan warga masyarakat baru (generasi muda) pada pengenalan terhadap kewajiban dan tanggung jawabnya ditengah masyarakat.[2]
Jadi, proses pendidikan jauh lebih luas ketimbang proses yang berlangsung disekolah semata.
Dalam Bahasa Inggris, istilah pendidikan dikenal dengan kata education yang berarti mengasuh dan mendidik.
Makna education adalah kumpulan semua proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan-kemampuan, sikap-sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku yang bernilai positif didalam masyarakat tempat ia hidup.[3]
Dari beberapa pengertian diatas, kalau ditelaah lebih jauh, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha pengambangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Jadi, pendidikan merupakan aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan yang lainnya. Sehingga membentuk satu sistem yang saling memengaruhi.

2.      Filosifi Pendidikan Islam Tentang Pengertian Pendidikan
Istilah pendidikan dalam konteks Islam telah banyak dikenal dengan menggunakan terma yang beragam, yaitu At-Tarbiyyah, At-Ta’lim, dan At-Ta’dib. Tiap-tiap istilah itu mempuanyai makna dan pemahaman yang berbeda walaupun dalam beberapa hal tertentu memiliki kesamaan makna.
Dari berbagai terma yang digunakan untuk menunjuk makna pendidikan Islam, Konferensi Internasional Pendidikan Islam tahun 1977 merekomendasikan bahwa Pendidikan Islam ialah keseluruhan pengertian yang terkandung dalam makna At-Tarbiyyah, At-Ta’lim, dan At-Ta’dib.
Dalam konteks ini, dapat diajukan beberapa defenisi pendidikan Islam, diantaranya:
a.       Ahmad D. Marimba memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
b.      Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
c.       Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi, perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan manis tutur sapanya.
d.      Syeh Muhammad Naquib Al-Attas, pendidikan adalah suatu proses penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.
e.       Ahmad Supardi berpendapan bahwa pendidkan Islam adalah pendidikan yang berdasarakan ajaran Islam atau tuntunan agama Islam dalam usaha membina dan membentuk pribadi Muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT., cinta kasih sayang kepada orang tua, dan sesama hidupnya, juga pada tanah airnya.[4]

Dari beberapa batasan dan pengertian daiatas, secara umum dapat dipahami bahwa pendidikan Islam adalah aktivitas bimbingan yang disengaja untuk mencapai kepribadian Muslim, baik yang berkenaan dengan dimensi jasmaniyyah, rohaniyah maupun nafsiyah.
           Pendidikan Islam adalah proses bimbingan secara sadar  seorang pendidik sehingga anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi yang Islami, bertaqwa kepada Allah dan menjalin hubungan yang baik sesama manusia.
           Hal inilah yang diperintahkan Allah SWT.
Q.S. Ali-Imran : 112
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلا بِحَبْلٍ مِنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ .....
Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia....”
B.     FILOSOFI PENDIDIKAN ISLAM TENTANG TUJUAN PENDIDIKAN
1.      Pengertian Tujuan Pendidikan
Sebelum penulis menjelaskan tentang tujuan pendidikan menurut ajaran Islam, terlebih dahulu penulis akan sedikit memaparkan pengertian tujuan pendidikan itu sendiri secara sederhana.
Tujuan dalam bahasa Arab dinyatakan dalam ghayat, sedangkan dalam bahasa inggris kata tujuan dinyatakan dengan goal atau purpose atau objective atau aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud, yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.
Tujuan merupakan suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Sehingga hal ini dijadikan sebagai standar usaha yang ditentukan serta mengarahkan pada setiap usaha yang akan dilakukan dan merupakan sebagai titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain.
Sedangkan pendidikan telah kami cantumkan pengertiannya diatas, secara ringkas, pendidikan itu adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Tujuan pendidikan ialah perubahan yang diharapkan pada subjek didik setelah mengalami proses pendidikan, baik pada tingkah laku individu dan kehidupan pribadinya maupun kehidupan masyarakat dan alam sekitarnya dimana individu itu hidup.[5]
Dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan adalah hasil akhir yang ingin dicapai dari kegiatan yang dilakukan oleh pendidik terhadap anak didiknya.





2.      Tujuan Pendidikan
Berbicara tujuan pendidikan secara tidak langsung kita sedang membicarakan tujuan hidup yaitu tujuan hidup sebagai manusia atau kholifah di bumi ini. Sebab pendidikan merupakan alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
Jika melihat pengertian pendidikan menurut Al-Ghazali bahwa pendidikan harus diarahkan kepada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik penekanannya pada perolehan keutamaan taqarrub kepada Allah, dan bukan untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia, yang akhirnya pendidikan Islam ini memiliki tujuan yang tersendiri sesuai dengan falsafah dan pandangan hidup yang digariskan Al-qur’an.
Pandangan para cendikiawan Islam dan ahli-ahli pendidikan Islam tentang rumusan tujuan pendidikan Islam diantaranya ialah:
1.      Ibnu Khaldun menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam memiliki dua tujuan, yaitu:
a.       Tujuan keagamaan, maksudnya ialah beramal unttuk akhirat.
b.      Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan untuk hidup.
2.      Imam al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan pendidikan Islam yang utama adalah beribadah dan taqarrub kepada Allah, dan kesempurnaan Insani yang tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.
3.      Prof. Saleh Abdul Aziz dan dr, Abdul Aziz Abdul Najid mengatakan, bahwa tujuan pendidikan Islam ialah untuk mendapatkan keridhoan Allah dan pengusahakan penghidupan.
4.      Musthafa Amin bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mempersiapkan seseorang bagi amalan dunia dan akhirat.
5.       Al-Abrasyi merumuskan tujuan umum pendidikan Islam kedalam lima pokok yaitu:
a.       Pembentukan akhlak mulia (al-fadhilat).
b.      Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
c.       Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi pemanfaatannya. Keterpaduan antara agama dan ilmu akan dapat membawa manusia kepada kesempurnaan.
6.      Abdullah Fayad menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam mengarah kepada dua tujuan, yaitu:
a.       Persiapan untuk hidup akhirat.
b.      Membentuk perorangan dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk menunjang kesuksesan hidup di dunia.

Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan Allah. Hal ini dapat kita ketahui dari surat al-Dzariyat ayat 56
 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
Artinya:”Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Selain tujuan pendidikan yang telah diuraikan oleh para cendikiawan Islam diatas, ada pula beberapa tujuan pendidikan yang lain, diantaranya:

A.    Tujuan Umum
Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Sehingga tujuan umum ini tidak akan dapat dicapai kecuali setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaan, penghayatan, dan keyakinan akan kebenarannya. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan. Pada tujuan pendidikan ini berbeda pada setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik, walaupun dalam ukuran yang kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan tingkat-tingkat tersebut.

B.     Tujuan Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal. Pada tujuan sementara ini bentuk insan kamil dengan pola takwa sudah kelihatan meskipun dalam ukuran sederhana, sekurang-kurangnya beberapa ciri pokok sudah kelihatan pada pribadi anak didik. Tujuan pendidikan Islam dalam tujuan sementara ini seolah-olah merupakan sebagai suatu lingkaran yang pada tingkat paling rendah mungkin sebagai suatu lingkaran kecil, semakin tinggi tingkatan pendidikannya semakin besar pula lingkaran tersebut. Tetapi sejak pada tingkat permulaan tujuan pendidikannya sudah harus kelihatan bentuk lingkarannya.

C.     Tujuan Operasional
Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan instruksional ini merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit kegiatan pengajaran. Dalam tujuan operasioanal lebih banyak dituntut dari anak didik suatu kemampuan dan keterampilan tertentu, sifat operasionalnya lebih ditonjolkan dari sifat penghayatan dan kepribadian.

D.    Tujuan Akhir
Pendidikan Islam itu berlangsung selama hidup, maka tujuan umumnya dengan terbentuk insan kamil dengan pola takwa dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah dan berkurang dalam perjalanan hidup seseorang, karena itulah pendidikan Islam itu berlaku selama hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara, dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.
Tujuan pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam Firman Allah dalam surat Ali Imran [3] ayat 102, yaitu
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”.

Insan kamil yang meninggal menghadap Tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan, meninggal dalam keadaan berserah diri kepada Allah sebagai muslim merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses hidup, inilah akhir dari proses pendidikan yang dianggap sebagai tujuan pendidikan yang tidak lain adalah tujuan hidup itu sendiri.






[1] . Lihat Poerwa darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka, 1985, hlm. 702
[2]  Prof. Dr. H. Mahmud, 2011, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia, hlm 20
[3]  Zahara Idris, Pengantar Pendidikan I, Jakarta: Grasindo, 1992,hlm. 2
[4]  Prof. Dr. H. Mahmud, 2011, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung, Pustaka Setia, hlm 24
[5]  Drs. H. M. Sudiyono,2009, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Rineka Cipta, hal. 31
 

No comments:

Post a Comment